Presiden ke Gudang Bulog Memastikan Stok Beras Aman
Presiden Joko Widodo mengunjungi gudang Bulog yang berada di kawasan Jakarta Utara, DKI Jakarta, pada Rabu (21/7/2021).
Tujuan kunjungan kerja Presiden di sana, untuk memastikan ketersediaan stok beras tetap aman. Mengingat, pemerintah tengah menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bahan pokok beras kepada setiap penduduk yang terkena dampak wabah global COVID-19.
"Saya ingin memastikan bahwa stok beras aman," ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual.
Ketika mengunjungi gudang tersebut, Kepala Negara mendapatkan informasi bahwa stok beras yang dimiliki oleh Bulog mencapai 1.373.000 ton saat ini. Tersedianya jumlah tersebut, maka dapat dipastikan penyaluran bansos beras dapat menjangkau masyarakat terdampak pandemi.
Setiap masyarakat yang terdaftar dalam program bansos ini mendapatkan bahan pokom beras seberat 10 kilogram. "Setiap masyarakat termasuk dalam kategori penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras," tuturnya.
Presiden melanjutkan, program bansos dalam bentuk beras ini, telah disalurkan oleh Bulog sejak Jumat (18/7/2021). Dengan tujuan pengiriman seluruh penduduk Indonesia yang termasuk dalam kategori masyarakat terdampak di berbagai pelosok tanah air.
"Ternyata penyaluran bansos bahan pokok beras sudah berjalan sejak hari Jumat yang lalu di Jakarta dan seluruh provinsi di negara kita ini terus berjalan sudah dimulai dan akan terus berjalan," imbuhnya.
Diketahui, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah bantuan sosial (bansos) dengan jumlah signifikan. Dari mulai penyaluran sebanyak 2 juta paket obat vitamin bagi penderita COVID-19 dengan kategori tidak ada gejala dan gejala ringan.
Kemudian, mengalokasikan anggaran perlindungan sosial Rp55,21 triliun. Bantuan yang diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai, bantuan desa, dan bantuan sembako. Lalu, pemerintah akan memberikan bantuan kuota internet dan subsidi listrik.
Pemerintah juga memberikan insentif bagi usaha mikro informal sebesar Rp1,2 juta bagi setiap pelaku usaha mikro dan informal. Sasaran dari insey ini akan menjangkau seabnyak 1 juta pelaku usaha di atas yang terdaftar.
Bantuan tersebut, segera disalurkan oleh instansi pemerintah terkait kepada masyarakat yang memerlukan bantuan. Sehingga, dapat bertahan dari efek negatif wabah global COVID-19 pada beberapa waktu ke depan. (Ts).