Libur Natal dan Tahun Baru, Puncak Arus Balik Diprediksi Tanggal 2 Januari 2022

Pada periode libur Natal dan Tahun Baru kali ini, masyarakat diperkirakan mulai bergerak melakukan perjalanan pada sepekan sebelum hari H atau H-7. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno.

Dalam proyeksinya, ia memperkirakan pergerakan masyarakat pada 24 Desember 2021 mencapai 7,8 persen, dan di 25 Desember 2021 sebanyak 7,2 persen. Kemudian, pergerakan masyarakat pada Jumat 31 Desember 2021 diperkirakan mencapai 8,6 persen.

“Perlu diperhatikan masyarakat yang akan melakukan perjalanan sebelum tanggal H-7, dan setelah 2 Januari 2022,” kata Djoko dalam keterangan resmi, Ahad, 19 Desember 2021.

Adapun puncak arus balik masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru kali ini diperkirakan terjadi pada Ahad, 2 Januari 2021.

Djoko memperkirakan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan di dalam Jabodetabek sebanyak 757.000 orang, atau mencapai 33 persen dari total penduduk. Selanjutnya, masyarakat yang akan berpergian ke Jawa Barat 19,5 persen atau 448.000 orang, dan sebanyak 17,9 persen masyarakat mudik ke Jawa Tengah atau sebanyak 411.000 orang.

Berikutnya, ada 6,7 persen masyarakat atau 155.000 orang diprediksi akan bertolak ke Yogyakarta dan 119 ribu orang ada 5,2 persen masyarakat bergerak ke Jawa Timur pada libur akhir tahun kali ini.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan memperkirakan 11 juta orang (7,1 persen) akan melakukan perjalanan antar-kota pada akhir 2021.

Jika merujuk dari profil, yang terbanyak melakukan perjalanan adalah laki-laki (77 persen), usia 20–30 tahun (45 persen), pendidikan SMA/sederajat (48 persen), pekerjaan karyawan swasta (27 persen), dan penghasilan di bawah Rp 3 juta (70 persen).

Adapun profil responden terkait dengan Covid-19, mayoritas menjawab tidak pernah terpapar yaitu sebanyak 84,8 persen. Berikutnya, sudah 2 kali divaksin (77,2 persen), menggunakan PeduliLindungi (81 persen), waspada terhadap Covid-19 (63,8 persen), dan sangat taat terhadap protokol kesehatan (57,2 persen).

Sebelumnya, pada saat pemerintah melakukan pembatalan PPKM Level 3 diperkirakan potensi pergerakan masyarakat di Jawa dan Bali sekitar 11 juta orang (7,1 persen) yang akan melakukan perjalanan. Sedangkan potensi pergerakan masyarakat di wilayah Jabodetabek sebanyak 2,3 juta orang (7 persen).

Dalam survei itu diketahui moda yang paling banyak dipilih untuk perjalanan di libur Natal dan Tahun Baru tersebut adalah sepeda motor 28,5 persen (3,1 juta orang). Berikutnya, pilihan pada mobil pribadi 23,3 persen (2,5 juta orang), bus 13,2 persen (1,4 juta orang), pesawat 9,8 persen (1,1 juta orang), dan kereta api 9,7 persen (1 juta orang).(***)

Posting Komentar