Pengamat Nilai PBNU Era Gus Yahya Bakal Menggerus Suara PKB
Pengamat Islam Politik dari The Political Literacy, Muhammad Hanifudin, mengungkap potensi tergerusnya suara PKB terkait dengan kepengurusan PBNU di era Gus Yahya Cholil Staquf.
Muhaimin Iskandar atau biasa Cak Imin atau Gus Muhaimin dalam acara PKB. Pengamat dari The Political Literacy menilai efek PBNU Era Gus Yahya bisa menggerus suara PKB (Sumber: Dokumentasi PKB) |
Menurut Hanif, sedikit banyak suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang biasanya menyasar warga Nahdliyin akan berpengaruh.
Apalagi, dalam kepengurusan PBNU era Gus Yahya periode 2022-2027 tersebut orang atau kader PKB sedikit sekali berada di jajaran kepengurusan PBNU baru itu.
“Sedikit banyak potensi tergerusnya suara PKB tentu ada. Menjadi konsekuensi komposisi struktural PBNU (yang sedikit memasukkan unsur PKB),” papar Hanif kepada KOMPAS.TV, Sabtu (15/1/2022).
Hanif lantas mengatakan, PKB secara serius bahkan harus memikirkan strategi lagi untuk menggaet warga Nahdilyin.
“Karena itu PKB perlu memikirkan strategi baru untuk tetap bisa mendapatkan suara warga NU. Program dan konsistensi PKB memperjuangkan kepentingan warga NU harus dijalankan secara nyata."
Penulis buku kolaborasi The Political Literacy bertajuk Strategi Politik, Pendektan Teoritis dan Praktis (2019) lantas memaparkan potensi PKB tidak lagi dominan sebagai wajah partai yang dekat PBNU.
PKB menurut Hanif berbeda dengan partai lain di PBNU.
Apalagi, punya jejak historis sebagai partai yang didirikan oleh PBNU dan kental identitas Nahdlyin.(****)