Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika Adakan Sosialisasi tentang Bank Sampah dan Eko-enzim
Karawang - Sekelompok Mahasiwa Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Singaperbangsa Karawang, melakukan sosialisasi tentang Penanganan Masalah Sampah kepada masyarakat sekitar di Perumahan PDP Blok F2, RT 007/RW 009, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Sabtu, 14 Mei 2022.
Tema yang diusung pada kegiatan tersebut, yaitu “Sosialisasi Terhadap Kelompok Masyarakat dalam Upaya Penanganan Sampah : Bank Sampah dan Eko-enzim”. Kegiatan ini merupakan bentuk penerapan dari tugas mata kuliah Manajemen Public Relation. Dari kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan; meminimalisasi sampah atau limbah rumah tangga yang tercemar; serta menjadikan lingkungan yang bersih, sehat, dan ekonomis.
Ketua Pelaksana Sosialisasi Penanganan Masalah Sampah, Michael Pravda, turut menyampaikan alasan diselenggarakannya kegiatan ini. “Alasan mengambil topik tersebut karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang pengelolaan sampah rumahan yang efisien,” ujarnya.
Adapun rangkaian acara dalam sosialisasi tersebut dipandu oleh Ester Kirana selaku MC dan dilanjut pemberian materi yang disampaikan oleh Hilda Zulhani, Syafiq, dan Adib. Selain itu, sekelompok mahasiwa ini juga memberikan sebuah cara untuk mengolah sampah organik maupun anorganik. Berdasarkan pemaparannya bahwa sampah organik dapat diolah dengan membuat eko-enzim, sedangkan sampah anorganik diolah dengan cara membuat dan mengelola bank sampah.
Kegiatan ini juga disambut baik oleh salah satu peserta yang ikut serta dalam sosialisasi. Dirinya menyakatan sangat senang karena masih ada mahasiswa yang peduli dengan alam. “Saya senang sekali ada mahasiswa yang peduli dengan alam, saya juga baru tahu bahwa kulit buah bisa dibuat menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ungkapnya. Kegiatan pun berakhir dengan pemberian sertifikat dan beberapa makanan ringan kepada peserta sekaligus pengambilan dokumentasi oleh Daniel Jonathan. (JAY)