Tim Damkar Dikerahkan Evakuasi Tikus Mati Usai Warga di Depok Lapor Cium Bau Tak Sedap

Ada ada saja ulah warga di Kota Depok yang memanggil Pemadam Kebakaran hanya gara-gara tikut mati. Meski begitu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok atau Damkar Depok tetap menyanggupi permintaan bantuan tersebut.

Tak jarang petugas Pamadam Kebarkaran mendapat permintaan bantuan unik dari warga. Seperti tim Damkar di Depok yang berakhir mengevakuasi bangkai tikus di loteng rumah warga

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan memang memiliki tugas tambahan selain sebagai pemadam api, yaitu penyelamatan. Tak jarang, masyarakat belakangan menggunakan fungsi penyelamatan itu untuk hal sepele.

Seperti yang terjadi di Kelurahan Beji, Kota Depok. Satu tim DPKP yang beranggotakan lima orang mendapat tugas mengevakuasi tikus mati di atas loteng rumah warga.

Kepala Bidang Operasional DPKP Kota Depok, Welman Naipospos pun menceritakan awal mula kejadian tersebut. Semula Damkar mendapat laporan dari warga Beji bernama Uni Wahyuni yang mencium aroma tidak sedap di dalam rumahnya.

"Kami terima laporan sekitar pukul 13.53, dan berangkat ke TKP sekitar pukul 14.00," ujar Welman Naipospos, melansir Tempo.com.

Tim Damkar kemudian berangkat menggunakan satu unit mobil ranger dengan peralatan lengkap berupa helm dan sarung tangan yang dipimpin oleh Komandan Regu Merdi Setiawan. "Tim tiba di TKP sekitar pukul 14.15, sempat terjadi hambatan karena jalan sempit," kata Welman.

Saat tiba di lokasi, tim langsung menuju sumber bau tersebut yang berada di atas loteng. Setelah diperiksa, ternyata sumber bau adalah seekor tikus yang sudah menjadi bangkai.

Tim Damkar pun kemudian mengevakuasi bangkai tikus tersebut dari atas loteng. "Evakuasi berjalan kurang lebih 30 menit, tim kembali ke kantor sekitar pukul 15.15," kata Welman.

Welman mengungkap bahwa alam menerima aduan masyarakat, pihaknya memang tidak melakukan filterisasi. Selama mampu untuk melaksanakannya, Damkar Depok akan menjalaninya, termasuk evakuasi tikus mati di atas loteng.

"Kalau nggak dilayani takut dibilang nggak melayani masyarakat, saya bilang sama anggota selagi kita bisa kita layani saja, kita belum berani menolak," kata Welman.

Namun Damkar Depok memberikan edukasi kepada masyarakat saat menjalankan tugas di lapangan. Warga disarankan minta bantuan tetangga atau pengurus lingkungan selama itu masih bisa dilakukan. "Kita layani sambil kita edukasi," pungkasnya.(*)

Posting Komentar