Satelit Pertama Indonesia SATRIA-1 Sukses Masuki Orbit, Ditargetkan Beroperasi Penuh Desember 2023
Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 berhasil memasuki orbit Geostasioner di luar angkasa pada Senin (30/10/2023). Satelit pertama Indonesia ini berhasil mengorbit tepat di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36 ribu km di atas permukaan bumi.
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menyatakan, SATRIA-1 telah melalui proses Electrical Orbit Raising (EOR). Pada proses ini satelit melakukan pergerakan secara berkala untuk menuju orbit yang ditentukan dan telah sampai dengan sukses.
"SATRIA-1 merupakan sejarah besar bagi Indonesia. Untuk itu kami sangat bersyukur SATRIA-1 sampai dengan sukses di orbit 146° Bujur Timur," kata Adi dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).
"Diluncurkan pada 18 Juni 2023 lalu dan setelah itu berhasil melakukan EOR menuju posisi orbitnya. Deployment ketiga antena satelit sebagai salah satu tahapan kritis telah juga dilalui dengan baik."
Adi mengatakan, saat ini uji coba komunikasi (communication payload) akan segera dimulai dan ditargetkan selesai pada akhir November. Kemudian akan dilanjutkan dengan uji coba secara keseluruhan untuk dapat beroperasi penuh pada Desember 2023.
"Ini milestone (tolak ukur) penting bagi Indonesia. Karena jaringan SATRIA-1 bisa segera menghadirkan koneksi internet yang menjangkau seluruh Nusantara," ujarnya.
Sebelumnya, SATRIA-1 telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023 lalu. SATRIA-1 menjadi upaya pemerintah untuk pemerataan akses internet, terutama layanan pendidikan dan kesehatan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 ditargetkan beroperasi penuh pada Desember 2023. Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso mengatakan, SATRIA-1 saat ini telah sampai di orbit.
"Saat ini uji coba komunikasi (communication payload) akan segera dimulai dan targetnya pada akhir November selesai. Lalu akan dilanjutkan dengan uji coba secara keseluruhan untuk dapat beroperasi penuh pada Desember 2023," kata Adi dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).
Adi menjelaskan, SATRIA-1 telah melalui proses Electrical Orbit Raising (EOR). Pada proses ini satelit melakukan pergerakan secara berkala untuk menuju orbit yang ditentukan dan telah sampai dengan sukses.
Direktur Operasional PSN sekaligus Wakil Project Director Satelit Nusantara Tiga (SNT) Heru Dwikartono menjelaskan, SATRIA-1 saat ini akan menjalani tahapan pra-operasional lainnya. Tahapan dilakukan secara intensif dan akan masuk pada sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi.
"Satelit akan menjalani tahapan In-Orbit Testing (IOT) pada 6 November untuk memeriksa performa satelit terutama untuk subsistem payload (muatan subsistem). Setelah berakhirnya IOT, SNT akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan ujicoba End-to-End agar siap beroperasi," ujarnya.
Dalam proyek SATRIA-1, PSN Group melalui SNT menyiapkan 11 Stasiun Bumi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh pengujian pada infrastruktur pendukung ruas bumi seperti pengujian stasiun bumi (gateway), jaringan komunikasi, dan lain-lain ini merupakan tahapan penting.
Proses tersebut dilakukan untuk memastikan beroperasinya Stasiun Bumi dengan baik dan terhubung dengan satelit. Seluruh rangkaian pengujian terkait infrastruktur pendukung ruas bumi telah dilalui dengan hasil baik dan siap mendukung beroperasinya SATRIA-1.
Sebanyak 11 Stasiun Bumi difungsikan untuk memantau sekaligus mengontrol satelit dengan Stasiun Bumi. Stasiun Bumi Cikarang, Jawa Barat menjadi stasiun kontrol satelit utama dan pusat operasi jaringan (Network Operation Center).
Adapun stasiun kontrol satelit cadangan (Back-Up Satellite Control Center) berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Stasiun Bumi lainnya akan difungsikan sebagai gateway antara lain berlokasi di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Diketahui, SATRIA-1 berhasil memasuki orbit Geostasioner di luar angkasa pada Senin (30/10/2023). Satelit pertama Indonesia ini berhasil mengorbit tepat di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36 ribu km di atas permukaan bumi.
SATRIA-1 menjadi upaya pemerintah untuk pemerataan akses internet di Indonesia. Nantinya, satelit ini akan membantu koneksi internet pada layanan pendidikan dan kesehatan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).