Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Mencatat Berita Hoaks Meningkat Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyebut menjelang Pemilu 2024 berita hoaks mengalami peningkatan. Tercatat, sejak Januari hingga Oktober 2023 berita hoaks politik mencapai lebih dari 50 persen.
"Jadi data terakhir hoaks kita sudah di angka 1.200, sekitar 700 diantaranya hoaks berita politik. Itu belum rekapan terakhir," kata Presidium Litbang Mafindo Loina Perangin-Angin .
Sedangkan hoaks berita pemilu, kata dia, dari Januari sampai Oktober 2023 itu mencapai 85 hoaks. Kemudian, di tanggal 28 November di hari pertama kampanye ada sebanyak 21 hoaks politik.
"Sebanyak 14 hoaks diantaranya terkait dengan pemilu. Yang banyak itu terkait paslon," ucapnya.
Ia mencontohkan hoaks tanggal 28 November seperti video di YouTube Presiden Jokowi. Yakni yang memanggil Kemendikbud ke Istana buntut tudingan ijazah palsu.
Contoh hoaks lain di tanggal 28 November yaitu Prabowo terciduk suap 12 triliun untuk hakim MK jadikan Gibran. Selain di YouTube, di tanggal 28 November juga ada hoaks di TikTok, mantan Presiden AS Barrack Obama ternyata memilih pasangan AMIN.
"Kira-kira begitu. Jadi apakah mengarah pada satu paslon itu nggak juga," ujarnya.
Dengan kata lain, kata dia, ketiga pasangan capres/cawapres terdampak berita hoaks. Berita hoaks ini dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan masyarakat agar tak muudah percaya.(*)