Pemkab Subang Minta Masyarakat Tidak Diskriminasukan ODHA

 Hari HIV/AIDS se-Dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember, diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia, yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan se-Dunia, mengenai Program-program untuk Pencegahan HIV/AIDS pada tahun 1988.

Pemkab Subang Minta Masyarakat Tidak Diskriminasukan ODHA

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi menyebutkan, sejak tahun 1988 lalu, HIV/AIDS sudah menjadi musuh besar kesehatan, baik di dunia maupun di Indonesia, sedangkan untuk Kabupaten Subang itu sendiri, HIV/AIDS pertama kali tercatat kasusnya pada tahun 1999, dan setiap tahunnya meningkat, serta dari januari sampai agustus 2023 saja sudah terdata sebanyak 194 Orang Dalam HIV/AIDS (ODHA).

"Ini merupakan pelajaran penting bagi kita semua, untuk terus berupaya mengingatkan kepada masyarakat, untuk menjaga pola hidup sehat dan menjauhi miras, obat-obatan terlarang, dan narkoba, serta seks bebas," ungkap dr. Maxi pada Hari Peringatan HIV/AIDS se-Dunia tingkat Kabupaten Subang, yang dilaksanakan di Pusakanagara Subang, Selasa (5/12/2023).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Asep Nuroni menyampaikan, peringatan hari HIV/AIDS se-Dunia harus dijadikan sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat, khususnya perempuan, anak, dan remaja di Kabupaten Subang, dalam mencegah penularan HIV/AIDS, serta meningkatkan pergerakan sumber daya, dalam mengakhiri aids sebagai ancaman kepada kesehatan masyarakat.

"Semoga moment ini dapat memperkuat komitmen bersama, untuk menanggulangi dan mencegah, agar virus HIV/AIDS, tidak akan menyebar dan menular kemana-mana, tidak menyerang masyarakat, khususnya kepada remaja generasi penerus bangsa ini," ujar Asep Nuroni.

Sekda juga mengimbau, untuk terus bekerja bersama antar unsur kepentingan dan stakeholder terkait, dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, agar cita-cita untuk mencapai 3 ZERO, yaitu nol infeksi baru, Zero Death Related AIDS (nol kematian terkait AIDS), dan Zero Discrimination (nol diskriminasi), dalam menuju Indonesia bebas HIV/AIDS pada tahun 2030 mendatang.

Untuk pencegahan HIV/AIDS, Asep Nuroni mengajak seluruh unsur, untuk menangani ini bersama, tentu tidak akan mampu dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah perlu dukungan semua pemangku kepentingan, baik akademisi/praktisi, masyarakat, swasta, media, kemenag, ormas, dan OKP, serta komunitas lainnya, untuk bersama-sama bersatu mencegah penularan HIV kepada generasi penerus, sesuai dengan andil dan perannya masing-masing.

Asep Nuroni menegaskan, pemerintah Kabupaten Subang menjamin, tidak akan meninggalkan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), dan pemerintah bersama dominasi peran dinas kesehatan, rumah sakit daerah, dan puskesmas sebagai tulang punggung pelayanan bagi ODHA, akan terus berupaya mengembalikan kondisi mereka.

Tak hanya itu Asep Nuroni juga menyebutkan, peran pemerintah Kabupaten Subang akan bergerak bersama dengan melakukan pencegahan dari hulunya, yakni dengan pendekatan sisi agama, pendidikan, kesehatan, reproduksi, hingga pendidikan tentang bahaya narkoba, dan terkhusus kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA.

"Saya yakin , apabila masyarakat bisa menerima ODHA dengan baik, maka ODHA akan semakin terbuka, keterbukaan itu penting bagi kita untuk melakukan penanganan dengan baik," pungkas Sekda.(*)

Posting Komentar