Alasan Sulit Berhenti Makan dan Susah Turun Berat Badan

Kabar Karawang - Pernahkah Anda merasa sulit berhenti makan, meskipun perut sudah kenyang? Rasanya ingin terus makan dan makan, meskipun tahu bahwa hal itu tidak sehat.

Alasan Sulit Berhenti Makan dan Susah Turun Berat Badan

Banyak orang yang sering menganggap rasa haus sebagai rasa lapar. Misalnya kita belum lama selesai makan tapi dua jam kemudian udah merasa lapar lagi. Sebenarnya hal itu bisa jadi bukan rasa lapar tapi rasa haus yang kita salah tafsirkan. Jadi kalau hal ini terjadi, coba minum air dulu lalu tunggu 20-30 menit, apakah kita masih merasa lapar atau enggak.

Kita mungkin berpikir tidak sarapan berarti lebih sedikit makanan atau kalori yang masuk ke dalam tubuh jadi bisa bantu kita turun berat badan. Padahal, hal ini justru bikin kita jadi lebih bernafsu atau makan lebih banyak saat makan siang.

Ada sebuah penelitian di Cornell University menyebutnya sebagai large-palte mistake. Saat piring atau mangkuk yang kita gunakan besar, secara otomatis kita punya ruang lebih untuk mengisinya dengan lebih banyak makanan. Dan karena sudah diambil, dan pas dengan ukuran piring atau mangkuknya, kita pun menganggapnya sebagai porsi ideal yang harus dihabiskan. Sebaliknya saat kita pakai yang lebih kecil, porsi yang kita ambil pun akan jadi lebih kecil.

Selalu makan sambil menonton di depan TV atau laptop atau pun sambil mengerjakan sesuatu di komputer,  dapat membuat  kita jadi makan berlebihan. Hal ini karena secara psikologis pikiran kita tidak merasa kita telah makan dengan baik dan layak, alias tidak fokus menikmati makanan. Alhasil kita jadi merasa belum makan dengan benar, dan jadi ingin makan lagi terus-terusan.

Sebagian besar orang menilai bahwa ngemil itu bikin gemuk, tidak salah memang, kalau yang kita konsumsi adalah camilan tinggi kalori dan dilakukan sebelum tidur. Tapi tidak pernah ngemil sama sekali juga justru bikin kita jadi cenderung makan dengan porsi lebih banyak atau besar. 

Sebenarnya mengemil camilan yang sehat dan rendah kalori di sela-sela jam makan, misalnya buah atau snack rendah kalori, bisa bikin perut kita lebih terjaga dalam keadaan tidak lapar, sehingga waktu kita makan, kita tidak makan secara berlebihan.

Kadang kita melarikan diri pada makanan saat kita merasa stress atau sedih. Memang, memakan, khususnya makanan yang bikin nyaman seperti cokelat, es krim atau dessert yang manis-manis bisa bikin perasaan kita lebih tenang dan lebih baik. Tapi, sebenarnya kita tidak perlu melakukannya secara berlebihan dan selalu menjadikan alasan stress atau sedih untuk mencari pelarian memakan makanan berkalori tinggi secara berlebihan.

Olahraga dapat mengurangi berat badan, tetapi setelah olahraga kita merasa kelelahan dan tidak bisa menahan nafsu untuk membayangkan tubuh kita yang kelelahan dengan sesuatu yang enak. Meskipun sebelum olahraga sudah makan, setelah olahraga kita jadi tergoda banget buat makan lagi. 

Perasaan lelah biasanya membuat nafsu makan kita meningkat. Jika sudah begini kita yang harus pintar menahan nafsu dan mengatur diri. Terkadang sebenarnya kita tidak butuh makan lagi dan tidak lapar, hanya saja karena kita merasa kelelahan, akhirnya tersugesti kalau tubuh kita butuh asupan makanan lagi, padahal tidak. (PK)

Posting Komentar