Jemaah Haji Sakit Jelang Armuzna, Potensi Dibadalhajikan
Kabar Karawang - Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan skema ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna). Terutama, bagi jemaah yang masih dalam kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit, sehingga potensi ibadahnya akan dibadalhajikan.
Pembimbing Ibadah (Bimbad) PPIH Arab Saudi daker Madinah, KH Aswadi Syuhada mengatakan, untuk para jamaah asal Indonesia yang meninggal, mereka akan dibadalhajikan. Sejumlah kebijakan terkait layanan terhadap para jemaah yang wafat maupun saat ini dalam kondisi sakit, termasuk layanan lanjutan ibadah.
”Saat ini, tengah disiapkan petugas yang ditugaskan untuk melaksanakan badal haji. Ini merupakan sejumlah kebijakan yang disiapkan," kata Aswadi, Minggu (9/6/2024) pagi Waktu Arab Saudi (WAS).
Sementara, untuk jemaah yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, ada beberapa skenario yang disiapkan agar dapat melaksanakan ibadah puncak haji di Armuzna. "Skenario itu didasarkan pada kondisi mereka,” katanya.
Jika kondisi jemaah sakit itu belum memungkinkan untuk menjalani ibadah Armuzna. Namun, masih memungkinkan dimobilisasikan, mereka akan mengikuti safari wukuf.
Di antaranya, melintas sejenak di Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang notabene adalah ibadah paling inti dari haji. ”Setelah itu, mereka kembali ke tempat asalnya,” katanya.
Safari wukuf juga berlaku untuk jemaah haji yang masuk kategori lansia serta risiko tinggi (risti). Pertimbangannya, jika mereka mengikuti ibadah Armuzna secara normal, rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, bagi pasien yang secara fisik tidak memungkinkan untuk diikutkan safari wukuf, petugas haji juga akan membadalhajikan jemaah tersebut. Dari jumlah itu, mayoritas jamaah yang sedang dirawat di KKHI maupun rumah sakit adalah jamaah dari Embarkasi Surabaya (SUB), mencapai 19 jemaah, disusul embarkasi Solo dan Jakarta Bekasi.
Jelang memasuki masa puncak musim haji 2024, tercatat ada 67 jemaah asal Indonesia yang masih sakit. Mereka menjalani perawatan di sejumlah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Arab Saudi.
Ada 66 orang di antaranya dirawat di Makkah. Sedangkan satu jamaah lain di Jeddah.(PK)