BMKG Sebut Jawa Barat Masuk Puncak Musim Kemarau
Kabar Karawang -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut saat ini sebagian besar wilayah Jawa Barat sudah masuk dalam periode puncak musim kemarau. Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rahmat Prasetya.
Ia menjelaskan dalam 2 bulan terakhir, jumlah hujan di Jawa Barat sangat sedikit yang berimbas pada sejumlah daerah mengalami kekeringan. Seperti halnya di wilayah Kabupaten Bogor, beberapa Kecamatan dimonitor memang sudah tidak turun hujan dalam periode 20 hingga 30 hari.
"Ini adalah puncak musim kemarau yang dimana jumlah curah hujannya paling sedikit dibandingkan bulan bulan sebelumnya. Kalau monitoring kita sampai dengan hari ini sudah hampir 70 persen wilayah Jawa Barat masuk musim kemarau, ada yang 20 hingga 30 hari tidak ada hujan masing-masing wilayah bervariasi," jelas Rahmat, Kamis (8/8/2024).
Tidak hanya soal hari tanpa hujan, Rahmat mengatakan penyebab bencana kekeringan atau krisis air bersih juga bisa disebabkan faktor lingkungan dan daya tampung air. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat bisa melakukan manajemen air yang baik dengan sistem penampungan dalam rangka meninimalisir dampak dari kekeringan.
"Terkait dengan wilayah lingkungan dan geografisnya serta daya tampung airnya itu berpengaruh terhadap dampak kekeringan kalo lingkungannya tidak mendukung maka akan terdampak kekeringan dan krisis air bersih sehingga bicaranya tidak hanya hari tanpa hujan yang mempengaruhi," ujarnya.
Meneurut perkiraan BMKG bahwa puncak musim kemarau akan berlangsung selama Agustus 2024 ini, sebelum masuk pada musim transisi ke penghujan. Masyarakat juga bisa selalu memantau perkembangan cuaca terkini melalui situs maupun aplikasi resmi BMKG.(*)