Ribuan 'Emak-Emak' di Karawang Bergabung LSM Nyi Ronggeng

Kabar Karawang - Pentingnya peranan kaum perempuan di berbagai bidang aspek kehidupan, baik di mulai dari tingkat keluarga hingga tatatanan pemerintahan, terkadang masih terus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Termasuk dihantui oleh bayang-bayang kekerasan serta diskriminasi gender yang diterima oleh kaum perempuan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Berawal dari hal tersebut, jadi pemantik semangat bagi sejumlah kalangan 'Emak-Emak' yang ada di Kabupaten Karawang untuk membentuk dan mendirikan sebuah wadah organisasi khusus yang diisi oleh kalangan wanita di Karawang guna menaungi pentingnya peranan perempuan.

Dihadiri ribuan anggotanya yang mayoritas dari kalangan 'Emak-Emak' yang ada di Kabupaten Karawang ini pun lantas mendeklarasikan wadah organisasinya itu yang diberi nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nyi Ronggeng di GOR Panatayudha Karawang pada Rabu (14/8) sore.

Dikatakan mantan Ketua DPD PPP Kabupaten Karawang, Hj. Lina Sugiharti yang didapuk menjadi Ketua LSM Nyi Ronggeng tersebut mengungkapkan, bahwa LSM Nyi Ronggeng ini bukan lah sekadar organisasi yang hanya menaungi kaum perempuan di Kabupaten Karawang. Akan tetapi, lanjutnya, pendeklarasian LSM Nyi Ronggeng ini merupakan sebuah gerakan yang serius dalam memperjuangkan pentingnya peranan perempuan Indonesia.
Hj. Lina Sugiharti

"Untuk saat ini, kami sudah membentuk koordinator dan kepengurusannya untuk di 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang. Artinya, tentu hal ini menunjukkan bahwa kami betul-betul sangat serius untuk menaungi peranan penting setiap kaum perempuan, dan kami juga siap untuk membantu pemerintahan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan serta kesetaraan kaum perempuan," ungkapnya.

Saat disinggung terkait pemilihan nama 'Nyi Ronggeng' untuk LSM yang menaungi kaum 'Emak-Emak' di Karawang ini, Lina menjelaskan bahwa alasan di balik pemilihan nama ‘Nyi Ronggeng’ tersebut merupakan sebuah pemikiran yang digagas oleh sekumpulan kawan-kawan perempuannya tentang arti semangat perjuangan untuk turut ikut berperan aktif dalam pembangunan daerahnya di berbagai bidangnya.

"Makna nama dari 'Nyi Ronggeng' ini bukan hanya budaya yang dimiliki masyarakat Jawa Barat saja, tapi sudah menjadi kebudayaan yang tersebar di berbagai daerah diseluruh penjuru bumi pertiwi ini. Sehingga dengan dasar visi-misi kami untuk memperjuangkan hak-hak setiap perempuan, maka nama 'Nyi Ronggeng' ini kami gunakan, terlebih kami juga ingin mengangkat kembali semangat perjuangan serta keberanian kaum perempuan melalui LSM Nyi Ronggeng ini," jelas Lina.

Lebih lanjut mantan politisi perempuan asal partai berlambang Ka'bah ini menuturkan, bahwa nantinya LSM Nyi Ronggeng ini akan bersinergi dengan berbagai dinas terkait dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya yang ada di Kabupaten Karawang.

"Hal itu jadi prioritas program kerja utama kami di LSM Nyi Ronggeng, karena untuk menciptakan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak, terutamanya dalam meningkatkan kesetaraan gender kaum perempuan yang lebih mandiri dan sejahtera lagi. Oleh karena itu, kami siap untuk mendampingi para perempuan di Kabupaten Karawang ini dalam mencapai dan menggapai kesuksesan yang hakiki," tegasnya.

Di dalam kegiatan deklarasi LSM Nyi Ronggeng tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024, Hj. Sri Rahayu Agustina juga turut didaulat sebagai Dewan Pembina LSM Nyi Ronggeng.

Hj.Sri Agustina

Pada kesempatan itu, politisi perempuan asal partai berlambang pohon beringin tersebut, Sri Rahayu mengatakan bahwa LSM Nyi Ronggeng hadir untuk mendampingi dan memberdayakan perempuan agar berani mengemukakan pendapat, mandiri secara ekonomi, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Di samping hal tersebut, Sri Rahayu yang juga turut menyoroti pentingnya kemandirian kaum perempuan menegaskan, bahwa perempuan juga memiliki tanggung jawab besar sebagai ‘Ibu Pertiwi’, yang mampu mengayomi dan memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Jadi perempuan itu harus mandiri, tidak boleh bergantung sepenuhnya pada laki-laki. Seperti halnya memanfaatkan potensi diri sendiri yang dipadukan dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini, sehingga perempuan dapat membantu perekonomian keluarganya, tanpa harus meninggalkan rumah," ungkapnya.

Sementara itu, masih di tempat yang sama, dikatakan Ketua Panitia Penyelenggara Deklarasi LSM Nyi Ronggeng, Yani Karlina Nugroho menyebut bahwa memang tidak mudah untuk menyatukan ragam pemikiran dari setiap kaum perempuan yang kini sudah tergabung di dalam wadah organisasi keluarga besar LSM Nyi Ronggeng, menjadi rentetan perjuangan penting untuk bekerja keras mengkonsep tujuan didirikannya LSM Nyi Ronggeng ini.

"Hasilnya pun syukur Alhamdulillah, pada hari ini, kita semua bisa berkumpul bersama dalam acara Deklarasi LSM NYI Ronggeng. Tentunya kami ucapkan rasa terima kasih kami yang tak terhingga kepada semua pihak yang sudah banyak membantu kami, baik tenaga serta pikiran dari teman-teman calon pengurus dan juga teman-teman aktivis, pegiat sosial maupun teman-teman dari berbagai kalangan lainnya yang hadir hingga acara ini dapat terlaksana dengan sangat baik dan penuh semangat suka cita perjuangan," ungkapnya.

"Besar harapan kami, maka dengan berdirinya wadah organisasi yang diberi nama LSM Nyi Ronggeng ini, diharapkan mampu untuk memberi kebermanfaatan untuk kemaslahatan umat dan masyarakat luas, khususnya kaum perempuan yang ada di Kota Pangkal Perjuangan, Kabupaten Karawang yang kita cintai bersama, Karawang Maju," tambahnya.(*)
Posting Komentar